Rabu, 06 Mei 2009

Ciri-ciri Dan Gejala flu Babi


Meski belum sampai ke Indonesia, namun kita harus mewaspadai virus swine flu atau flu babi yang telah merenggut puluhan nyawa di Meksiko.
Lantas bagaimana gejala penderita yang terkena penyakit flu babi ini? Pada umumnya, gejala infeksi flu babi pada manusia mirip dengan flu biasa pada manusia. Yakni, demam yang muncul tiba-tiba, batuk, nyeri otot, sakit tenggorokan dan kelelahan yang berlebihan.
Namun selain itu, virus flu babi bisa membuat penderita muntah-muntah dan diare. Demikian seperti diberitakan Reuters.
Pemerintah AS telah menyatakan wabah flu babi ini merupakan wabah yang serius. Wabah ini juga diyakini akan terus menyebar. Bahkan badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, flu babi merupakan keadaan darurat kesehatan publik yang menjadi keprihatinan internasional.
Flu babi ini mendatangkan risiko terbesar terjadinya pandemi berskala besar sejak wabah avian flu yang muncul kembali pada tahun 2003 lalu dan menewaskan 257 orang dari 421 penderita di 15 negara.
Tips Menghindari Flu Babi
Flu Babi alias Swine Flu atau H1N1 setidaknya sudah menewaskan 68 orang di Meksiko. Pandemi Flu Babi juga telah menyebarkan ke Amerika Serikat.
Bahkan Badan Kesehatan Dunia WHO sudah menyatakan pandemi Flu Babi sudah berada di level 6 alias pandemi global.
Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P., MARS kepada wartawan di Makassar, Sabtu (25/4), pemerintah melakukan enam langkah untuk kesiapsiagaan mencegah H1N1.
Enam langkah itu adalah:
1. Mengumpulkan data dan kajian ilmiah tentang penyakit ini dari berbagai sumber, 2. Berkoordinasi dengan WHO untuk memantau perkembangan.
3. Membuat surat edaran kewaspadaan dini
4. Melakukan rapat koordinasi dengan para kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan
5. Berkoordinasi dengan Badan Litbangkes untuk kemungkinan pemeriksaan spesimen, dan (6) berkoordinasi dengan Departemen Pertanian dan Departemen Luar Negeri untuk merumuskan langkah-langkah tindakan penanggulangan.
Tjandra mengatakan, penyakit flu babi adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan penularan antar manusia.
Secara umum penyakit ini mirip dengan influenza (Influenza Like Illness-ILI) dengan gejala klinis seperti demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare.
“Virus H1N1 sebenarnya biasa ditemukan pada manusia dan hewan terutama babi tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Begitu juga dengan virus flu burung H5N1 meskipun sama-sama virus influenza tipe A,” ujar Tjandra.
Menurut Tjandra, cara penularan flu babi melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasinya 3-5 hari. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai seperti halnya terhadap flu burung.
“Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu adalah tahap awal menghindari flu babi,” ujar Tjandra.
sumber : kaskusphoto

Balita tewas akibat virus flu babi

Wabah flu babi mempengaruhi penumpang penerbangan di Mexico
Bayi berumur 23 bulan di Texas, Amerika Serikat menjadi korban tewas pertama akibat flu babi di luar wilayah Meksiko.
Aparat di Washington belum mengeluarkan rincian pasien tersebut. Para pejabat kesehatan federal AS sudah memperingatkan virus mungkin akan menelan korban jiwa di Amerika Serikat.
Balita tersebut menjadi korban meninggal pertama virus flu babi di Amerika, sementara puluhan kasus infeksi dikukuhkan di sana.
Amerika sebelumnya mengukuhkan tengah menangani 64 kasus virus H1N1.
Di Eropa, Jerman merupakan negara paling baru yang mengukuhkan bahwa negara itu telah terjangkit wabah flu-babi yang menyebabkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Berita foto: Dunia menanggapi risiko flu babi
Pihak berwenang di Jerman mengukuhkan tiga kasus flu-babi. Dua dari pasien yang baru kembali dari Meksiko, tempat penyakit itu pertama muncul.
Austria mengukuhkan, wanita berusia 28 tahun yang baru kembali dari Meksiko terjangkit virus, tapi "dalam proses pemulihan".
Simpang siur
Di Meksiko sendiri, ada kesimpangsiuran soal jumlah pasti orang yang meninggal akibat virus H1N1, lapor wartawan BBC Stephen Gibbs.
KASUS FLU BABI
Meksiko: 159 tewas - 7 positif flu babi
Amerika: 1 meninggal, 91 kasus positif flu babi
Kanada: 13 kasus positif flu babi
Selandia Baru: 3 kasus positif flu babi
Inggris, Spanyol, Israel: 2 positif flu babi
Negara dengan dugaan kasus flu burung: Brazil, Guatemala, Peru, Australia dan Korea Selatan serta 7 negara Uni Eropa
Fakta seputar Flu Babi
Ini utamanya terjadi sebab pemerintah Meksiko kini melakukan serangkaian test yang lebih ketat sedang dilakukan terhadap berbagai sampel dari para pasien yang meninggal dunia.
Sementara itu, pencarian sumber berjangkitnya virus berlanjut, dengan perhatian dicurahkan ke kesekitar peternakan babi di bagian timur Mexico.
Pemerintah Meksiko meminta orang tidak langsung mengambil kesimpulan dan secara tersirat menyatakan, kemungkinan virus itu berasal dari luar wilayahnya, kata wartawan BBC.
Di ibukota Meksiko, Mexico City, melarang restoran dan kafe menyajikan makanan, kecuali makanan yang akan di makan di tempat lain (takeaway) untuk mencegah penyebaran virus flu babi.
Kamar Dagang Mexico City memperkirakan pembatasan-pembatasan yang diterapkan di ibukota menyebabkan kalangan bisnis menanggung kerugian 777 juta peso per hari.
Sekolah di seluruh wilayah negara tersebut tutup, sementara pertemuan umum dibatasi dan situs arkeologi diblokir.