Rabu, 06 Mei 2009

Balita tewas akibat virus flu babi

Wabah flu babi mempengaruhi penumpang penerbangan di Mexico
Bayi berumur 23 bulan di Texas, Amerika Serikat menjadi korban tewas pertama akibat flu babi di luar wilayah Meksiko.
Aparat di Washington belum mengeluarkan rincian pasien tersebut. Para pejabat kesehatan federal AS sudah memperingatkan virus mungkin akan menelan korban jiwa di Amerika Serikat.
Balita tersebut menjadi korban meninggal pertama virus flu babi di Amerika, sementara puluhan kasus infeksi dikukuhkan di sana.
Amerika sebelumnya mengukuhkan tengah menangani 64 kasus virus H1N1.
Di Eropa, Jerman merupakan negara paling baru yang mengukuhkan bahwa negara itu telah terjangkit wabah flu-babi yang menyebabkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Berita foto: Dunia menanggapi risiko flu babi
Pihak berwenang di Jerman mengukuhkan tiga kasus flu-babi. Dua dari pasien yang baru kembali dari Meksiko, tempat penyakit itu pertama muncul.
Austria mengukuhkan, wanita berusia 28 tahun yang baru kembali dari Meksiko terjangkit virus, tapi "dalam proses pemulihan".
Simpang siur
Di Meksiko sendiri, ada kesimpangsiuran soal jumlah pasti orang yang meninggal akibat virus H1N1, lapor wartawan BBC Stephen Gibbs.
KASUS FLU BABI
Meksiko: 159 tewas - 7 positif flu babi
Amerika: 1 meninggal, 91 kasus positif flu babi
Kanada: 13 kasus positif flu babi
Selandia Baru: 3 kasus positif flu babi
Inggris, Spanyol, Israel: 2 positif flu babi
Negara dengan dugaan kasus flu burung: Brazil, Guatemala, Peru, Australia dan Korea Selatan serta 7 negara Uni Eropa
Fakta seputar Flu Babi
Ini utamanya terjadi sebab pemerintah Meksiko kini melakukan serangkaian test yang lebih ketat sedang dilakukan terhadap berbagai sampel dari para pasien yang meninggal dunia.
Sementara itu, pencarian sumber berjangkitnya virus berlanjut, dengan perhatian dicurahkan ke kesekitar peternakan babi di bagian timur Mexico.
Pemerintah Meksiko meminta orang tidak langsung mengambil kesimpulan dan secara tersirat menyatakan, kemungkinan virus itu berasal dari luar wilayahnya, kata wartawan BBC.
Di ibukota Meksiko, Mexico City, melarang restoran dan kafe menyajikan makanan, kecuali makanan yang akan di makan di tempat lain (takeaway) untuk mencegah penyebaran virus flu babi.
Kamar Dagang Mexico City memperkirakan pembatasan-pembatasan yang diterapkan di ibukota menyebabkan kalangan bisnis menanggung kerugian 777 juta peso per hari.
Sekolah di seluruh wilayah negara tersebut tutup, sementara pertemuan umum dibatasi dan situs arkeologi diblokir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar